Tuesday, December 31, 2013

Sekelumit kisah lahirnya Rendang Nabati



Rendang Nabati lahir dari kerinduan kepada kedua orang tuanya yang sudah tiada, juga kerinduan pada tanah kelahiran. Meski ia tidak pernah tinggal di kampong halaman, tata krama dan adat minangkabau diajarkan oleh ayahnya yang bergelar Malin Batuah. Lagu lagu minang dan saluang selalu mengingatkan ia akan ibunya dan masa kecilnya di Kemayoran Jakarta. Setiap hari selalu diperdengarkan lagu lagu minang di rumahnya yang sederhana dari siaran radio di tahun 60 dan 70an. Ibunya tahu persis hari apa, jam berapa dan radio mana yang menyiarkan lagu lagu minang waktu itu. Rendang Nabati adalah produk yang ia ciptakan sendiri untuk tetap mengingat kampung kelahirannya tetapi dengan menggunakan bahan bahan yang ada di sekitar tempat tinggalnya.

Ada keinginan untuk mencerahkan masyarakat bahwa bahan rendang tidak selalu hewani. Nabatipun bisa diolah menjadi rendang yang nikmat dan tidak kalah dengan rendang daging atau rendang dari bagian lain tubuh sapi.

Selain harganya relatif lebih murah, bahan bakunya tidak harus import karena banyak tumbuh di sekitar kita. Produk Nabati memiliki jangkauan yang luas. Selain dapat dimakan oleh masyarakat umum yang tidak berpantang makanan, juga dapat dikonsumsi oleh para vegetarian, orang yang diharuskan mengurangi konsumsi daging atau yang lainnya.

Harapannya Rendang Nabati dapat memenuhi kebutuhan dan seleramasyarakat akan masyarakat akan produk rendang. Selain itu, semoga Rendang Nabati dapat menjadi produk eksport yang mendatang devisa bagi negara tercinta.


ASLI PRODUK INDONESIA